Advetorial

Minggu, 05 September 2010

FaceBook Arumi Bachsin

Berikut ini adalah link Arumi Bachsin. Klik Disini


Arumi Bachsin. Adalah nama gadis cantik jelita ini, gadis yang lahir di Jakarta, 19 Februari 1994 anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Rudi Bachsin dan Maria Lilian Pesch ini adalah rising star dunia showbiz Indonesia. Remaja blasteran Jerman - Palembang, Belanda ini memang tengah meniti karir didunia entertaintment.
Di rumahnya di bilangan Jagakarsa, Ragunan yang asri dengan halaman yang cukup luas itu keluarga ini hidup sederhana, tampak nuansa seni cukup mewarnai. Maklum saja, profesi sang ayah adalah seorang Arsitek. Beliau bekerja sebagai konsultan teknik dan membuka kantor di pojok kanan halaman rumahnya.
Pembawaannya masih kanak-kanak, namun ketika diajak bicara sangat enak, terbuka dan luwes tanpa canggung. Arumi cilik pernah tampil di tabloid Nakita sekitar tahun 2003 saat masih duduk di kelas 4 SD Kartika Sari, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Saat itu Arumi masih berusia 9 tahun. Arumi diwawancarai oleh Tabloid Nakita tentang penggunaan salah satu alat information technology yaitu hand phoneArumiditanya apakah lebih sering menggunakan sms atau telepon langsung? Arumi menjawab sms dan dia sering menyingkat kata-kata dalam smsnya, akibatnya hal itu terbawa bila dia sedang mencatat pelajaran-pelajaran di sekolah. Sebab itu sang guru di sekolah pernah menegurnya agar tidak menyingkat kata-kata bila sedang mencatat pelajaran seperti jika sedang ber’sms’an.
Setelah lulus dari SD Kartika Sari, Arumi melanjutkan sekolah ke SMP Tirta Buaran Jakarta Timur. Namun, hanya 1 semester atau 6 bulan saja Arumi menuntut ilmu secara formal di sekolah ini, dikarenakan suatu hal, maka Arumi memutuskan untuk mengambil program home schooling selama 1,5 tahun. Meskipun begitu, kecerdasanArumi tetap terasah dengan baik. Buktinya adalah ketika Arumi mengambil kelas akselerasi atau percepatan di kelas 2, dia berhasil lulus dengan nilai baik. Artinya Arumisecara otomatis lulus dari SMP dan dapat melanjutkan ke SMA tanpa harus mengikuti kelas 3 terlebih dulu. Bravo! two thumb up! Ketika ditanya keberhasilan Arumi lulus dari kelas akselerasi itu, Arumi menjawab ketika ujian akselerasi itu dilangsungkan sebenarnya Arumi tidak belajar mati-matian untuk lulus tapi tetap belajar seperti biasanya, dan tidak ada persiapan khusus jadi dibawa santai tapi tetap serius, dan terbukti hasilnya memang memuaskan dan menggembirakan. Arumi pernah mengutarakan keinginan dan kerinduannya untuk sekolah secara formal alias belajar dan berkumpul bersama-sama teman di ruangan kelas lagi. Sekolah yang diinginkannya adalah SMA 3 Jakarta atau kalau tidak bisa, yang terpenting sekolah yang ada kelas internasionalnya. Saat ini Arumi masih mengikuti program home schooling. Pelajarannya setara dengan kelas 1 SMA, namun ada pemadatan pelajaran karena dalam sehariArumi hanya belajar selama ± 2 jam saja.
Gadis yang berkulit putih bersih ini mengawali karir keartisannya sebagai foto model sejak berusia 12 tahun. Foto-fotonya dapat ditemui di beberapa website khusus pecinta fotografi. seperti Fotografer.net atau Jakarta Foto Club dan lain-lain. WalaupunArumi masih berusia belia, namun dalam soal ekspresi, penjiwaan dan penghayatan tema boleh dikatakan sudah bagus dan sangat profesional. Buktinya beberapa karya fotografer yang menggunakan Arumi sebagai modelnya mendapat point atau comment yang positif dari masyarakat. Seperti My-Fair-Angel, Numb, Shine-my-life, Contradict, Wanting-Your-Love, Simply Arumi, My Name is Arumi adalah beberapa hasil karya fotografer yang memakai Arumi sebagai modelnya. Salah seorang fotografer bahkan mengatakan bahwa Arumi adalah “One of the most beautiful model i’ve ever meet.” Dan masyarakat sering memberikan komentar “modelnya cantik sekali”, itu sudah tidak terhitung lagi. Pernyataan itu ternyata tidak salah, dengan wajah cantik rupawan dan bakat luar biasa membuat pekerjaan setiap fotografer profesional atau amatir semakin mudah saja. Namun, --sorry to say-- alangkah lebih baiknya jika dalam setiap pemotretan, sebaiknya Arumi mengenakan busana-busana yang sesuai dengan cultural habit kita dan menghindari tema-tema experimental extreem atau unusual style seperti gothic, baroque, rococo, renaissance, atau abstracpluralistic. Tapi, penulis menyadari sebagai model profesional semua tema, ide, kreasi yang diajukan fotografer memang harus dijalani. Yang terpenting bagi Arumi adalah, profesi jangan mengalahkan prinsip idealisme. Semua hal itu demi para fans yang telah menaruh “high expectation of an image from their idol” atau dengan kata lain mereka mencari “the perfect person to be adore”. But among other else, semua berpulang kembali ke perspektif dan interpretasi masing-masing pihak.
Arumi juga pernah menjadi model cover majalah Cosmo Girl pada Februari 2007. Sebagai model iklan dan majalah, remaja yang biasa di sapa Arum ini mengakui bahwa walaupun sebenarnya antara akting dan foto model itu berbeda namun yang pasti kedua-duanya membutuhkan faktor kunci yang sama yaitu konsentrasi. Sebagai foto model, meski pengambilan gambarnya tidak memerlukan acting khusus seperti di sinetron, tapi dia juga harus menjiwai apa yang ingin disampaikan sesungguhnya lewat fotonya tersebut. ”Saya harus kedalam tema yang diajukan,” akunya.
Remaja yang pernah menjadi model produk kecantikan rambut Elith dan Miraton(You have such pretty hair, very beautiful) ini melakukan debutnya di dunia sinetron pada awal tahun 2008, sinetronnya saat itu berjudul “Azizah”. Arumi muncul di akhir-akhir episode sinetron ini sekitar bulan maret – april 2008, walaupun kemunculannya boleh dikatakan sangat minim dan kualitas aktingnya (maaf) tidak terlalu istimewa, tetapi mampu menimbulkan kesan yang mendalam bagi penulis. Dan dari sinetron ini pulalah awal ketertarikan penulis pada sosok gadis cantik ini. Perannya dalam sinetron itu sebagai Jamilah.
Jamilah adalah gadis remaja yang sangat cantik dan pemberani, Jamilah dan ibunya kabur dari rumah karena tidak tahan dengan kelakuan ayahnya yang buruk. Walaupun hidupnya miskin dan tinggal berdua saja bersama ibunya, Jamilah tetap sabar dan tegar. Untuk kehidupan sehari-hari dia dan ibunya menjadi pemulung sampah. Suatu hari ibu Jamilah sakit keras dan harus segera di bawa ke rumah sakit. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Jamilah yang mendorong ibunya dalam gerobak sampah ditabrak oleh mobil sedan yang dikemudikan oleh Serena (tokoh antagonis dalam sinetron ini). Serena panik dan melarikan diri, sedangkan ibu Jamilah terlempar dari gerobak dan keadaannya bertambah parah, sesampainya di rumah sakit nyawa ibu Jamilah sudah tidak tertolong lagi. Jamilah sangat sedih, kesedihannya semakin bertambah karena pihak rumah sakit memaksanya untuk membayar biaya pengobatan yang mahal, walaupun ibunya tidak tertolong. Untunglah ada Azizah (tokoh utama dalam sinetron ini) yang kebetulan berobat di rumah sakit yang sama karena melahirkan anaknya. Azizah menolong Jamilah tanpa pamrih karena dia sendiri pernah mengalami seperti yang Jamilah alami. Bukan itu saja, mengetahui Jamilah hidup sebatang kara, Azizah mengajak untuk tinggal bersamanya di rumah keluarga Rafi. Jamilah sangat berterimakasih dan untuk membalas budi kebaikan Azizah maka Jamilah selalu menolong Azizah dalam setiap kesulitannya.
Arumi yang memerankan seorang anak jalanan atau gembel dalam sinetron Azizah, mengaku peran ini sangat menantang. ”Aku harus masuk ke dalam skenario bahwa aku jadi seorang gembel dan hidup dijalanan. Ini sangat berbeda sekali dengan aku di rumah,” akunya.
Setelah sinetron Azizah tidak tayang lagi, Arumi cukup lama menghilang. Lalupada suatu hari Arumi Bachsin muncul lagi kali ini dalam bentuk tayangan iklan salah satu produk telekomunikasi selular yaitu Telkomsel Kartu As. Di iklan itu diceritakanArumi yang mengenakan gaun berwarna abu-abu dengan syal berwarna pink tengah berada di sebuah restoran, di dalam restoran itu ada 2 cowok yang berdebat ingin menghubungi Sisi (diperankan Arumi Bachsin) apakah di sms atau nelepon aja, kalau nelepon Rp. 13,00 perdetik dan sms Rp. 85,00. mereka tidak menyadari bahwa cewek yang ingin dihubungi mereka itu tepat di belakang meja mereka. Arumi (Sisi) yang mendengarkan perdebatan mereka tersenyum dan lalu menghampiri mereka sembari menepuk salah satu cowok yang berdebat itu sembari berkata "Pake Kartu As..., sms asik, nelepon sip !" kata Arumi sembari tersenyum dengan manis. Cowok itu kaget di belakangnya adalah Arumi berkata sambil cengar-cengir "Eh. Sisi" Lalu ketika akan keluar restoran 2 cowok ini dicegat Sisi yang berada di dalam mobil Toyota Swift Merah dan berkata "Jadi..mau sms atau nelpon aku?" 2 cowok itu berkata "mau sms atau nelpon. Kasih Daah!"
Setelah iklan Kartu As itu, Arumi ikut terlibat dalam satu judul produksi sinetron striping yaitu “Dia Bukan Cinderella”. DBC release pada hari Sabtu tanggal 21 Juni 2008 dan tayang setiap jam 07.00 malam dan berakhir pada episode ke 41 pada hari kamis tanggal 31 Juli 2008. Di sinetron itu Arumi kembali berakting sebagai supporting actress,karakternya bernama Rasti. Salah satu episode favorit penulis adalah cerita tentang modern dance. Dan ternyata Arumi juga memiliki bakat menari yang baik. Ceritanya Rasti (Arumi Bachsin) adalah gadis remaja yang duduk di bangku SMA, dia adalah gadis yang sangat cantik dan periang. Rasti bersahabat akrab dengan kedua sahabatnya. Di sekolah Rasti selalu berseteru dengan Amanda dan ganknya. Rasti merasa jengkel dan sebal dengan kelakuan Amanda yang jahat, licik dan munafik. Rasti dan sahabatnya memiliki hobi yang sama yaitu modern dance. Suatu hari Rasti menjumpai Nadia sedang duduk termenung, tokoh utama sinetron ini. karena kurang personel Rasti mengajaknya untuk latihan ngedance bersama dalam perlombaan dance sekolah. Nadia setuju dan mengajak mereka untuk latihan di rumah Nadia. kebetulan ibu Nadia jago juga ngedance. Dan tibalah saat pertandingan, Rasti and the gank berhasil menjadi juara pertama dan menyingkirkan Amanda cs. Untung saja ada Rasti gadis cantik nan baik hati ini selalu menolong Nadia. Pada awal-awal sinetron ini kualitas akting Arumi kurang begitu berkembang, yaitu hanya seputar pembelaannya kepada Nadia dan permusuhannya dengan Amanda. Namun, menjelang akhir-akhir episode, kualitas akting Arumi mengalami peningkatan signifikan. Hal itu telihat di salah satu scene di mana Arumi menangis ketika bertengkar dengan kakaknya. Natural sekali dan tidak dibuat-buat. Good Job Dear ! menurut penulis, sinetron DBC adalah sinetron yang cukup buruk, baik dari segi cerita, pemilihan karakter, kuantitas dan kualitas plot. Satu-satunya alasan penulis menyaksikan sinetron ini every night and every single dayadalah karena Arumi Bachsin bermain dalam sinetron ini. Kalau tak ada dia, 0% kemungkinan penulis menonton sinetron ini. Wasting time! Pernah dalam 3 hari penayangan, Arumi tak muncul-muncul juga, it’s a very long waiting! Sekalinya muncul, hanya beberapa menit saja. Tapi lebih baik daripada tidak sama sekali. Dalam sinetron iniArumi benar-benar terlihat cantik dengan busana modis, make up natural dan full aksesoris. Plus rambut Arumi yang indah itu ditata dengan baik sekali. Salut untuk penata rambut Arumi yang berhasil membuat Arumi terlihat lebih cantik, fresh dan modis. Anting, gelang, dan ikat rambut yang bervariasi setiap hari, membuat penampilanArumi semakin cantik saja. Meskipun, tanpa aksesoris Arumi tetap terlihat cantik kok! Oh. .yah ada satu catatan kecil untuk Arumi. Yaitu mengenai akting, penulis merasa kurang nyaman dengan helaan nafas sebelum Arumi mengucapkan suatu dialog. Memang tidak terlalu besar problemnya, namun cukup disturbing. Bila diperhatikan, beberapa pemain di semua sinetron produksi MD Entertaintment memang melakukan hal yang sama. Yaitu menghela nafas sebelum mengucapkan suatu dialog. Penulis tidak mengetahui apakah karena faktor sutradara atau faktor kejar tayang sehingga hal sekecil ini luput dari perhatian. Satu lagi kritik bagi persinetronan Indonesia adalah striping. Menurut penulis, akibat kebijakan striping membuat kualitas akting pemeran tidak bisa maksimal. Sebagai contoh, bagaimana bisa para pemain senior mentransfer ilmu aktingya kepada para pemain junior jika dalam adegan bersama para pemain junior berdialog dengan tembok?
Pada tanggal 26 Juni 2008 adalah hari dimana film pertama Arumi dirilis yaitu “Best Friend”. Arumi mendapat peran sebagai supporting actress (again and again). yaitu sebagai Windy. Gadis remaja yang duduk di bangku SMP, dia adalah gadis yang sangat cantik dan gaul abis. karena itu Windy menjadi gadis yang sangat terkenal dan populer seantero sekolah. Windy satu kelas dengan Tania tokoh utama film ini. Suatu hari datanglah seorang cewek murid baru ke kelas Windy dan Tania. namanya Molly, Molly cewek yang agak nyeleneh bin ngawur dan bermasalah pokoknya gak bereslah. Molly berhasil memperdayai Tania dan membuat otaknya menjadi konslet, dan Windy? Windy akhirnya menjadi korban Tania. di ruang kelas saat jam pelajaran berlangsung Tania menonjok wajah Windy. Tania! how could you done this to her. Oh.... my poor Windy.
Arumi sadar kualitas acting harus tetap nomor satu. Sebagai kiprah pertama di layar lebar, bintang sinetron Azizah, Dia Bukan Cinderella ini merasa banyak kekurangan yang musti ia tutupi. “ Makanya aku setelah syuting ambil kursus ama mas Hanung “ ujarArumi saat presscrening di MD Entertaintment. (23/6). Lembaga kursus akting Hanung Bramantyo itu bernama Dapur Film Community. Menurutnya ada perbedaan mendasar main di sinetron dan film. “ Di layar lebar kita butuh totalitas lebih dan ternyata acting aku masih kurang, banyak kru yang bilang begitu. Jadi menyadari kekurangan aku, “ ujar penyuka wangi parfum Britney dan Bvlgari ini.
Memilih kiprah di dunia glamour seperti film bukan tanpa tantangan terutama soal gossip. “ Aku siap terima resiko. Apalagi umur sekarang masih belum terlalu matang. Masih perlu banyak belajar. Bimbingan orang tua sangatlah perlu. Apalagi mereka selalu mendukungku selama apa yang aku kerjakan bertujuan positif.” pungkasnya.
Iklan kedua Arumi muncul lagi. Kali ini produk makanan biskuit yaitu Roma Slai Olai rasa Pineapple. Menceritakan Arumi dan 2 temannya berada di sebuah pantai indah yang berpasir putih, Arumi berpenampilan layaknya gadis Hawaii dengan mahkota bunga dan tank top berwarna orange. Suasana ceria sangat terasa di iklan ini danArumi terlihat sangat cantik sekali. Just like an angel.
Bermula dari model merambah menuju dunia peran. Jalannya sudah terbuka dan butuh kerja lebih keras lagi untuk bisa menjiwai setiap peran yang dilakoninya. Dalam menatap masa depannya Arumi bercita-cita ingin menjadi psikolog. Disinggung darah seni dari sang ayah yang seorang arsitek dia mengaku, tak tertarik. “Kalau soal seni iya. Tapi aku lebih masuk ke seni peran,” ujarnya. Dia sangat bangga dengan kedua orangtuanya yang memberikan support dalam menentukan langkahnya. “Orangtua sih mendukung sepenuhnya asal bisa menjaga diri dengan baik,” akunya. Arumi yang penulis tahu sampai sejauh ini baru muncul dua kali di infotaintment “Kasak-Kusuk” yaitu yang pertama ketika diwawancarai saat press conference film Best Friend dan kedua kali ketika Arumi sedang belajar di rumahnya atau Home Schooling dengan memanggil 2 ibu guru yaitu ibu Siregar dan pelajarannya saat itu sosiologi. 
Pencinta udang dan pempek Palembang ini mengaku olahraga yang dijalaninya hanya renang. Guna mengisi waktu luang diluar syuting dan pemotretan dia lebih banyak dirumah dan sesekali keluar bersama keluarga untuk makan bersama. ”syuting juga aku ditemanin sama tanteku,” akunya.
Well, that’s the story about Arumi Bachsin. My favorite, beloved and adorable actress. Jika ada kata-kata yang kurang berkenan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih. (Allen, dari berbagai sumber. 2008 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar